19.4 C
Indonesia
Minggu, Juni 16, 2024
spot_img

Launching Prangko Penanda Kota, Dinpar Sleman dan Jajaran Kominfo RI Cek Buk Renteng

Prangko Penanda Kota Buk Renteng diluncurkan pada Kamis (16/5/2024) malam di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman. Berkaitan dengan itu, Tim Kerja Kominfo RI mengadakan kunjungan dan cek lapangan di Selokan Van der Wijck (Buk Renteng) Dusun Tangisan Banyurejo Tempel Sleman Kamis (16/5/2024) siang.

Hadir dalam kunjungan itu Analis Widodo Adi (Ketua Tim Kerja Fasilitasi Penyediaan Layanan Pos untuk UMKM dan Pengembangan Prangko / Filateli Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI beserta dua orang staf. Sedangkan dari Dinas Pariwisata Sleman hadir Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Kus Endarto SE MEc Dev dan tiga staf.

Dalam ramah tamah di Joglo Buk Renteng, Analis Widodo Adi menyampaikan harapan agar peluncuran prangko penanda kota Buk Renteng bisa menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat . “Terutama generasi muda agar memahami peran dan sarana komunikasi yang kita miliki. Kami memang memiliki kepedulian terkait edukasi tentang pentingnya sarana komunikasi”, tandas lelaki asal Madiun ini.

Lebih jauh disampaikan, Kominfo mendukung upaya pemberdayaan potensi masyarakat. “Kami berharap kerjasama ini bisa ditingkatkan seperti dalam pemberdayaan wisata dan UMKM. Nanti kita lihat peluang bersama”, ungkapnya.

Kanal Van der Wijck (Buk Renteng) di Tangisan Banyurejo Tempel Sleman

Menanggapi hal itu Kus Endarto menyampaikan terima kasih atas kesempatan dan kepercayaan Kominfo RI kepada Dinas Pariwisata Sleman. “Peluncuran ini bisa mendukung upaya promosi dan pengembangan pariwisata di Sleman terutama bagian barat. Di sekitar Buk Renteng ini banyak desa wisata dan pusat kerajinan yang menarik dan bisa dikembangkan. Kami bersama Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) sudah dua kali menggelar Festival Van der Wijck. Tujuannya untuk mengangkat potensi heritage bagi kepentingan wisata”, jelasnya.

Sedangkan Wahjudi Djaja dari BPPS mengharapkan ke depan Kominfo RI bisa mendukung upaya BPPS dalam mengangkat potensi wisata Sleman bagian barat. “Ini kawasan bersejarah yang penting di Yogyakarta. Selain pernah menjadi tempat pertempuran Pangeran Diponegoro melawan Belanda, juga menandai babak baru cultur stelsel. Di kawasan ini banyak jejak peninggalan kolonial seperti pabrik tebu dan bangunan indies”, pungkas Ketua Umum Keluarga Alumni Sejarah Universitas Gadjah Mada (Kasagama) ini.
(*)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

SOSMED MABUR.CO

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Latest Articles