23.4 C
Indonesia
Minggu, Mei 12, 2024
spot_img

Lempeng Prasasti Cebongan (Bag. 1)

Oleh: Ancah Yosi Cahyono*

Asal Usul

Sebuah lempeng tembaga yang memiliki tinggi 36 cm dan lebar 17 cm. Pada salah satu permukaannya di ukir dengan 36 baris aksara. Selain aksara, yang menjadi prasasti ini cukup istimewa adalah adanya ukiran atau gambar seorang wanita yang menggendong bayi tepat di tengah prasasti.

Keberadaanya pertama kali ditulis oleh Krom dalam OV 1914, dimana sebelumnya ia telah mendapatkan informasi jika keluarga Dom (J. George Dom, 1861-1937) pemilik pabrik gula di Cebongan menyimpan sebuah plat prasasti. Dari kabar itu kemudian Krom mengirimkan surat permemohonan untuk diperkenankan melihat prasasti tersebut.

Permohonan ini pun kemudian dikabulkan keluarga Dom, dan segera dimanfaatkan oleh Krom. Dari hasil pengamatan sekilas ini ia kemudian menilai jika prasasti yang memiliki gambar perempuan cukup aneh, selain itu isinya adalah rumusan semacam mantra Sanskerta, yang ditujukan kepada seorang Dewi.

Tidak diketahui secara pasti dari mana keluarga Dom mendapatkan prasasti tersebut. Menurut riwayat, pada lahan pabrik gula yang dikelola pernah ditemukan ditemukan beberapa struktur yang diduga Candi berlatar Siwa pada tahun 1912. Akan tetapi, dikarenakan prasasti ini berupa lempeng logam, tidak menutup kemungkinan jika prasasti tersebu didapatkan dari tempat lain. Mengingat, keluarga Dom juga memiliki minat terhadap benda purbakala.

Pada 1940 Ny. Dom, yang saat itu suaminya telah meninggal, menyumbangkan lempeng Prasasti ini kepada Institur Kern, yang mana kemudian oleh pihak Kern prasasti ini dipinjamkan ke Museum Etnologi Nasional Leiden hingga sekarang.

Cebongan, jika merujuk ke Google, kini berada di wilayah Tlogoadi, Kec. Mlati, Sleman. Selain pernah ditemukan struktur Candi Siwa, di wilayah sekitar juga tersebar peninggalan-peninggalan berlatar Buddha. Bila demikian, bisa disebut jika wilayah itu dahulu merupakan kompleks peradaban yang cukup majemuk.

Karena suduh cukup panjang, mengenai riwayat dan penilitian prasasti ini kita bicarakan di lain kesempatan.

*Praktisi percandian, anggota Komunitas Kandang Kebo

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

SOSMED MABUR.CO

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Latest Articles