Sebagai destinasi wisata yang kaya akan aset budaya dan sejarah, termasuk sejarah Mataram Islam dan potensi alamnya yang beragam, Yogyakarta perlu menggarap paket-paket wisata ramah muslim yang lebih serius.
Demikian benang merah bincang-bincang jajaran STIE Pariwisata API Yogyakarta dengan Tazbir Abdullah SH MHum terkait Wisata Halal. Tazbir adalah salah satu Tim Percepatan Wisata Halal Kementerian Pariwisata di bilangan Banguntapan Bantul.
Bincang Ramadhan dilakukan oleh tim dosen STIE Pariwisata API Yogyakarta sebagai rangkaian silaturahmi kepada tokoh-tokoh pariwisata di Yogyaakarta sambil menunggu berbuka puasa.
Lebih jauh disampakan Tazbir, selain ada batas waktu penerapan sertifikasi halal, khususnya bagi produk makanan pada bulan Oktober 2024 juga terkait dengan persiapan DIY sebagai destinasi wisata halal.
“Halal is bisnis, sehingga seharusnya para pelaku usaha menjadikan konsep wisata halal sebagai penambah daya tarik calon konsumen. Potensi halal tourism di Indonesia sangat besar karena mayoritas orang Indonesia adalah muslim. Namun ada segmen pasar yang saat ini sangat sensitif terhadap makanan, tantangan masih sangat berat karena kita masih berdebat tentang halal tourism, sementara itu negara lain sudah mempraktikkan halal tourism”, tandasnya.
Diskusi semakin menarik dan melebar, lanjutnya, pada tantangan yang kita hadapi agar mampu bersaing dengan Malaysia dan Thailand. “Negara Thailand saat ini sudah pada level the biggest halal kitchen in the world. Kita berharap STIE Pariwisata API Yogyakarta yang turut melahirkan sumber daya manusia bidang pariwisata yang berkualitas, juga ikut mempromosikan trend wisata yang Moslem Friendly. Kita akan mendukung STIE Pariwisata API sebagai tempat belajar insan pariwisata dengan kuliah yang dimudahkan”, pungkasnya.
Dalam kesempatan itu Pembantu Ketua I STIE Pariwisata API Dra Endang Widayati MM mengucapkan terima kasih kepada Tazbir Abdullah SH MHum yang sudah memberikan banyak ilmu dan bimbingan kepada para dosen STIE sebagai para pemeran dalam mendidik sumber daya manusia pariwisata.
Hadir dalam bincang-bincang tentang halal tourism antara lain Puket 2 Tuti Panghastuti, SE MM, Puket 3 Drs Endro Isnugroho MSi serta beberapa dosen diantaranya Andhyka Murti MPd, Yitno Purwoko SE MSc, Erna Wigati, SPd MPd, Andreas Dian Anggi K SKom dan Maulana Yogma Wijaya SKom.
(RN)
