29.4 C
Indonesia
Minggu, Mei 12, 2024
spot_img

India, Macan Asia Siap Menerkam Dunia

Jika Anda melihat India hanya dari goyangan penari, polisi berkumis tebal, atau penduduk miskin penderita lepra di sekitar sungai Gangga, nampaknya Anda harus kembali belajar sejarah kontemporer. India kini menjelma menjadi raksasa yang siap menerkam dunia.

Adalah lembaga perbankan Goldman Sach (20/7/2023) yang baru saja merilis laporan mengenai potensi India menjadi raksasa dunia. Dikutip CNBC Indonesia, negara yang tak pernah lepas dari konflik etnis ini pada 2075 akan menduduki predikat kedua setelah AS dalam mengendalikan perekonomian dunia.

Menurut Santanu Sengupta, ekonom India dari Goldman Sach Research, ada beberapa alasan kenapa negara bekas jajahan Inggris ini mampu meroket. Penyebabnya adalah perkembangan dalam inovasi dan teknologi, investasi modal yang lebih tinggi, dan produktivitas pekerja yang meningkat. India tak lagi memiliki ketergantungan pada ekonomi regional. Artinya, banyak orang dewasa usia kerja yang mampu menghidupi kaum muda dan lanjut usia.

India, lanjutnya, melanjutkan program pinjaman bebas bunga 50 tahun kepada pemerintah negara bagian untuk memacu investasi di bidang infrastruktur. Salah satu upayanya adalah meningkatkan kapasitas produksi dan jasa guna menghasilkan lebih banyak pekerjaan dan menyerap tenaga kerja yang besar.

Fenomena yang terjadi di India sangat menarik untuk disimak. Sama-sama negara besar di Asia, India berbeda dari Indonesia. Infrastruktur yang dikerjakan pemerintahan Presiden Joko Widodo masih menyisakan beragam persoalan. Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, misalnya, selain mundur dari sisi skema waktu, juga masih berkutat pada masalah pendanaan. Janji untuk menggunakan dana non-APBN, juga terancam gagal. Pembangunan jalan tol justru membuka peluang terjadinya bencana ekologi karena dieksploitasinya bukit dan gunung untuk diambil tanahnya bagi kepentingan urug.

Era Suharto dulu pernah terdengar visi Indonesia sebagai Macan Asia. Habibie, satu dari lima pakar aeronoutika dunia, telah membuka jalan bagi industri dirgantara. Ironisnya, bertahun-tahun kita hanya disibukkan dengan urusan cebong, kampret atau kadrun. Pesan Bung Karno agar kita jadi elang, rajawali, garuda nampaknya masih jauh di angan. Entah siapa yang akan memimpin Indonesia pasca-2024. Tanpa ada komitmen kebangsaan untuk melakukan lompatan sejarah, negara kepulauan terbesar di dunia ini dalam kondisi yang semakin berat.

(Jay, dari berbagai sumber)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

SOSMED MABUR.CO

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Latest Articles